Analisis terhadap media/jejaring sosial (social media analytics) adalah alat yang ampuh untuk memahami sikap, preferensi dan opini publik di berbagai sumber online. Bagi sebuah organisasi atau perusahaan, analisis media sosial dapat memberikan keunggulan atas pesaing mereka melalui pengetahuan menyeluruh tentang bagaimana produk dan layanan mereka dirasakan oleh pelanggan atau calon pelanggan potensial. Analisis media sosial memungkinkan organisasi dan perusahan untuk membuat keputusan yang cerdas mengenai kebutuhan, sikap, pendapat, tren terbaru dan berbagai faktor yang mempengaruhi pelanggan (dari socialmediadata.com).Kabar baiknya, data dari berbagai media sosial telah tersedia, walaupun masih berada di “awan”. Media sosial terbesar di dunia, Twitter dan Facebook, misalnya, menyediakan API/application program interface yang memungkinkan kita mendapatkan data mereka. Begitu juga dengan Google+, Instagram dan Path.
pada kesempatan ini saya membahas dan mencoba mengambil data dari twitter menggunakan aplikasi orange, orange dalah software open source untuk pengolahan Data Analytics / Data Mining. Dibandingkan dengan software Data Mining lainnya, Orange unggul dalam hal visualisasi atau yang biasa kita sebut visual programming. Orange menyediakan banyak widget yang kita letakkan pada canvas / drawing board kemudian kita hubungkan dengan widget widget lainnya. Dengan media canvas ini maka akan memudahkan pemakai bermain dengan data dan melakukan proses data analytics secara intuitif. LANSIRAN ( http://andrya.staff.telkomuniversity.ac.id/data-analytics-menggunakan-orange/ ). data yang saya ambil dengan keyword masalah sosial prostitusi.
Prostitusi di Indonesia dianggap sebagai kejahatan “terhadap kesusilaan/moral” dan melawan hukum.Dalam praktiknya, prostitusi tersebar luas, ditoleransi, dan diatur. Pelacuran adalah praktik prostitusi yang paling tampak, seringkali diwujudkan dalam kompleks pelacuran Indonesia yang juga dikenal dengan nama “lokalisasi”, serta dapat ditemukan di seluruh negeri. Bordil ini dikelola di bawah peraturan pemerintah daerah.[4] UNICEF memperkirakan bahwa 30 persen pelacur perempuan di Indonesia adalah wanita yang berusia dibawah 18 tahun.Wisata seks anak juga menjadi masalah, khususnya di pulau-pulau resor seperti di Bali dan Batam.
dalam aplikasi tersebut menghasilkan sebuah hasildata yang mana kata keyword terbanyak ada pada prostitusi, lalu ada kalibata dan sebagainya, disini masih banyak cuitan tentang masalah prostitusi tersebut dan kalibata disimpulkan menjadi tempat sasaran topik pembahasan tersebut